Jumat, 29 Mei 2009

PROGRESS PA

“ Aplikasi Penjualan Tunai dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Crystal Report pada Golf Driving Range Cilandak, Jakarta “

Fase 1

Pengenalan

a. Masalah

Aktivitas utama yang terjadi pada GDR Cilandak adalah berasal dari transaksi penjualan sewa bola baik untuk yang di teebox, green maupun bunker. Selain itu GDRC menyewakan Club house untuk acara resepsi pernikahan atau khitanan. Namun, untuk penyewaan tsb tidak dapat diprediksikan. Jadi secara continuetas yang merupakan aktivitas utama dari perusahaan tersebut adalah penjualan sewa bola. Sistem yang berjalan saat ini masih manual, dimana setiap terjadi transaksi harus dicatat ke dalam buku. Dan setiap pergantian shift, petugas kasir akan menyerahkan laporan pendapatan yang diterima selama satu shift jaga tersebut kepada managemen. Selain sistem yang terbilang manual, perusahaan ini juga menerapkan sistem tiket, dimana setiap terjadi transaksi penjualan, kasir akan memberikan tiket sewa bola yang nominalnya sesuai dengan permintaan customer. Tiket tersebut nantinya akan diserahkan kepada caddy untuk ditukar dengan sejumlah bola. Selembar tiketnya ada yang bernilai Rp 20.000, Rp 30.000 dan Rp 50.000. Dalam hal ini yang menjadi kendala adalah, jika terjadi perobekan tiket ganda. Tentunya kasir atas kelalaiannya harus menanggung biaya tiket yang telah ia robek dan terbawa oleh tamu atau hilang. Selain itu, pencatatan manual yang ditulis kedalam buku memakan waktu yang lama dan jika buku-buku laporan tersebut hilang, tidak akan ada lagi backupannya. Tiket yang sudah terjual dan dibawa oleh customer, jika tidak digunakan pada hari itu, dapat dipergunakan di kemudian hari. Sehingga jika terjadi kelalaian pada petugas caddy yang lupa untuk meminta tiket kepada customer sebelum mereka bermain golf, maka tiket tersebut dapat dipergunakan lagi oleh customer dikemudian hari, tentunya hal ini akan sangat membawa dampak yang besar terhadap perolehan laba perusahaan.

b. Kesempatan

Dari uraian permasalahan di atas, dimana sistem yang masih berjalan saat ini masih banyak kelemahan, oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis mencoba memberikan penyelesaian terhadap masalah-masalah yang dihadapi dengan memberikan software yang berkaitan dengan aplikasi penjualan, diharapkan perubahan sistem ke arah komputerisasi ini dapat membawa pengaruh baik yang besar terhadap kinerja karyawan dan laba perusahaan tentunya.

c. Tujuan

Proyek akhir yang akan penulis garap ini bertujuan untuk membuat sebuah program atau aplikasi penjualan tunai dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 pada GDR Cilandak, Jakarta.

Keterlibatan personal

a. Analis Sistem

Dari permasalahan di atas terjadi banyak kelemahan atas penggunaan sistem pada GDRC, dikarenakan sistem yang berjalan saat ini masih terbilang manual, untuk itu diharapkan perubahan sistem menjadi terkomputerisasi dapat mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut.

b. Manajemen user

Dalam sistem yang digunakan perusahaan saat ini memiliki keterkaitan antara bagian yang satu dengan bagian lainnya. Untuk penanganan transaksi penjualan akan melibatkan beberapa pihak diantaranya, kasir, petugas gudang bola, caddy dan pihak manajemen baik itu manager, kabag. Keuangan atau Kepala seksi tata usaha.

c. Manajemen sistem

Berkaitan dengan pengaturan atau perbaikan manajemen yang lama dengan perubahan sistem yang baru sehingga dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada sebelumnya. Dengan adanya perubahan sistem secara komputerisasi, maka akan mengganti sistem yang lama secara tidak keseluruhan. Setiap transaksi penjualan akan diinput ke dalam komputer yang ada di kasir, sebagai bukti transaksi bagi customer, mereka akan menerima struk, dan struk tersebut yang akan digunakan penukaran bola di gudang bola. Struk tersebut yang akan menggantikan sistem tiket. Dari peniadaan sistem tiket tersebut dan sistem yang terkomputerisasi akan memberikan manfaat kepada perusahaan, diantaranya :

* Tidak akan terjadi lagi perobekan tiket ganda yang dapat merugikan kasir ,karena struk menggantikan sistem tiket.

* Mengefisiensikan kinerja kasir, data secara otomatis akan tersimpan dan backupannya dapat ditemukan jika suatu hari diperlukan.

* Sistem struk tersebut hanya berlaku satu hari, sehingga struk tersebut tidak dapat dipergunakan di kemudian hari. Hal tersebut mencegah pemakaian struk berulang. Sehingga customer yang nakal tidak akan bisa berbuat curang lagi.

Fase 2

Menentukan kebutuhan informasi

a. Interview manajemen, operasi dan personal

Sejauh ini, penulis telah berupaya mengumpulkan informasi dengan melakukan interview dan obervasi langsung. Memang sebelumnya penulis pernah bekerja di perusahaan tersebut yang bertindak sebagai pihak manajemen bahkan pernah menduduki posisi kasir sehingga penulis tahu betul seluk-beluk yang terjadi pada perusahaan tersebut berkaitan dengan sistem dan kelemahan-kelemahannya.

b. Mengumulkan dokumen sistem / operasi

Penulis telah mengumpulkan dokumen-dokumen yang mendukung penulis untuk pembuatan Proyek Akhir ini, tentunya berkaitan dengan transaksi penjualan sewa bola yang ada di kasir, baik itu green atau bunker. Dokumen yang terkait diantaranya :

* Jenis-jenis tiket

* Rincian transaksi penjualan

* Rincian penerimaan pro golf

* Laporan transaksi penjualan

* Laporan kas dan jasa pro golf

c. Menggunakan quesioner

Penulis tidak menggunakan questioner dalam hal pengumpulan data dan informasi, akan tetapi hanya melakukan interview, observasi dan berdasarkan pengalaman.

d. Mengamati sistem dan keterlibatan personal

Pengamatan sistem telah dilakukan selama penulis bekerja di Golf Driving Range Cilandak.

e. Mengunakan pertanyaan who, what, where, when, how, dan why

Tentunya kata tanya di atas diperlukan selama masa pengumpulan informasi seperti dalam interview.

RELASI ENTITAS

JADWAL KEGIATAN PA

Selasa, 19 Mei 2009

APSI

RESUME 1

I. Definisi Sistem

LUDWIG VON BARTALANFY.

Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

Syarat -syarat sistem :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.

2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih

penting drpd elemen sistem.

5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.


II Definisi Infomasi

Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.[

Jadi, secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan

George R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:

1. Tujuan si penerima

Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.

2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.

3. Waktu

Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.

4. Ruang dan tempat

Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.

5. Bentuk

Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.

6. Semantik

Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir. Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.

II. ANALISIS SISTEM

Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai :

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Langkah-langkah di Analisis Sistem :

Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkahlangkah

yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem

ruang lingkup tugasnya lebih terinci.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang

harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb:

1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah

- Mengindentifikasikan penyebab masalah

- Mengidentifikasikan titik keputusan

- Mengidentifikasikan personil-personil kunci

2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada

- Menentukan jenis penelitian

- Merencanakan jadual penelitian

- Mengatur jadual wawancara

- Mengatur jadual observasi

- Mengatur jadual pengambilan sampel

- Membuat penugasan penelitian

- Membuat agenda wawancara

- Mengumpulkan hasil penelitian

3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem

- Menganalisis kelemahan Sistem

- Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen

4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis

Tujuan :

- Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan

- Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan

dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen

- Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen

- Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan

selanjutnya .

IV. PERANCANGAN SISTEM

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah

mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan.

sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem .


Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :

1. Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, perancangan

logikal/perancangan sec.makro

2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.


Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem

2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional

3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi

4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi

6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen

perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem


Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

V. Siklus hidup pengembangan sistem

adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baikmelalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik, siklus itu antara lain :

  1. Mengidentifikasikan masalah, peluang dan tujuan.
  2. Menentukan sarat-sarat informasi.
  3. Menganalisis kebutuhan sistem.
  4. Merancang sistem yang direkomendasikan.
  5. Mengembangkan dan medokumentasikan perangkat lunak.
  6. Menguji dan mempertahankan sistem.
  7. Mengimplementasikan dan mengevaluasikan sistem